Ratna Lestari. Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Pembelajaran kooperatif tipe STAD dan TGT


MODEL PEMBELAJARAN STAD

  1. Pengertian
STAD merupakan salah satu tipe model pembelajaran kooperatif yang paling sederhana, dan merupakan pendekatan yang baik untuk guru yang baru memulai menerapkan model pembelajaran kooperatif dalam kelas (Pradnyo Wijayanti, 2002:2).
Menurut Slavin (pembelajaran kooperatif model STAD), siswa dikelompokkan dalam kelompok belajar yang beranggotakan empat atau lima orang siswa yang merupakan campuran dari kemampuan akademik yang berbeda,sehingga setiap kelompok terdapat siswa yang berprestasi tinggi,sedang dan rendah.
                              Pada model STAD siswa dikelompokkan secara heterogen,kemudian siswa yang pandai menjelaskan kepada anggota yang lain sampai mengerti.
      Model kooperatif tipe STAD merupakan pendekatan yang menekankan pada aktivitas dan interaksi diantara siswa untuk saling memotifasi dan saling membantu dalam menguasai materi pembelajaran guna mencapai prestasi yang maksimal.
  1. Karakteristik pembelajaran STAD ( Student Team Achievement Division)

1.      Menyampaikan materi pelajaran
2.      Membagi siswa dalam kelompok kooperatif yang beranggotakan 4 atau 5 siswa
3.      Menjelaskan langkah-langkah kerja kelompok
4.      Membimbing siswa dalam kerja kelompok
5.      Menugasi siswa melaporkan hasil kerja kelompok
6.      Membimbing siswa menyimpulkan pembelajaran


  1. Kelebihan dan Kelemahan

Keuntungan ini meliputi:

1.      Meningkatkan kecakapan individu
2.      Meningkatkan kecakapan kelompok
3.      Meningkatkan komitmen
4.      Menghilangkan prasangka buruk terhadap teman sebaya ,Tidak bersifat kompetitif  dan Tidak memiliki rasa dendam
5.      Membantu siswa mempelajari isi materi pelajarann yang sedang dibahas.
6.       Adanya anggota kelompok lain yang menghindari kemungkinan siswa mendapatkan nilai rendah, karena dalam pengetesan lisan siswa dibantu oleh anggota kelompoknya.
7.      Menjadikan siswa mampu belajar berdebat, belajar mendengarkan pendapat orang lain, dan mencatat hal-hal yang bermanfaat untuk kepentingan bersama-sama.
8.      Menghasilkan pencapaian belajar siswa yang tinggi menambah harga diri siswa dan memperbaiki hubungan dengan teman sebaya.
9.       Hadiah atau penghargaan yang diberikan akan akan memberikan dorongan bagi siswa untuk mencapai hasil yang lebih tinggi.
10.  Siswa yang lambat berfikir dapat dibantu untuk menambah ilmu pengetahuannya.
11.  Pembentukan kelompok-kelompok kecil memudahkan guru untuk memonitor siswa dalam belajar bekerja sama.

Kelemahan :

1)      Konstribusi dari siswa berprestasi rendah menjadi kurang
2)      Siswa berprestasi tinggi akan mengarah pada kekecewaan karena peran anggota yang pandai lebih dominan.
3)      Adanya ketergantungan sehingga siswa yang lambat berfikir tidak dapat berlatih belajar mandiri.
4)      Memerlukan waktu yang lama sehingga target pencapaian kurikulum tidak dapat dipenuhi.
5)       tidak dapat menerapkan materi pelajaran secara cepat.
6)      Penilaian terhadap individu dan kelompok dan pemberian hadiah menyulitkan bagi guru untuk melaksanakannya

Langkah-langkah penerapan pembelajaran kooperatif tipe STAD adalah sebagai berikut.

  1. Guru menyampaikan materi pembelajaran kepada siswa sesuai kompetensi dasar yang akan dicapai. Guru dapat menggunakan berbagai pilihan dalam menyampaikan materi pembelajaran ini kepada siswa. Misal, antara lain dengan metode penemuan terbimbing atau metode ceramah. Langkah ini tidak harus dilakukan dalam satu kali pertemuan, tetapi dapat lebih dari satu.
  2.  Guru memberikan tes/kuis kepada setiap siswa secara individu sehingga akan diperoleh nilai awal kemampuan siswa.
  3.  Guru membentuk beberapa kelompok. Setiap kelompok terdiri dari 4 – 5 anggota, dimana anggota kelompok mempunyai kemampuan akademik yang berbeda-beda (tinggi, sedang, dan rendah). Jika mungkin, anggota kelompok berasal dari budaya atau suku yang berbeda serta memperhatikan kesetaraan jender.
  4. Guru memberikan tugas kepada kelompok berkaitan dengan materi yang telah diberikan, mendiskusikannya secara bersama-sama, saling membantu antaranggota lain, serta membahas jawaban tugas yang diberikan guru. Tujuan utamanya adalah memastikan bahwa setiap kelompok dapat menguasai konsep dan materi. Bahan tugas untuk kelompok dipersiapkan oleh guru agar kompetensi dasar yang diharapkan dapat dicapai.
  5. Guru memberikan tes/kuis kepada setiap siswa secara individu
  6. Guru memfasilitasi siswa dalam membuat rangkuman, mengarahkan, dan memberikan penegasan pada materi pembelajaran yang telah dipelajari.
  7. Guru memberi penghargaan kepada kelompok berdasarkan perolehan nilai peningkatan hasil belajar individual dari nilai awal ke nilai kuis berikutnya.


  




Sintaks Perbandingan dari Empat Pendekatan dalam Pembelajaran Kooperatif
Aspek
Tipe STAD
Tipe Jigsaw
Investigasi Kelompok
Pendekatam Struktural
Tujuan Kognitif
Informasi akademik sederhana
Informasi akademik sederhana
Informasi akademik tingkat tinggi dan keterampilan inkuiri
Informasi akademik sederhana
Tujuan Sosial
Kerja kelompok dan kerja sama
Kerja kelompok dan kerja sama
Kerjasama dalam kelompok kompleks
Keterampilan kelompok dan keterampilan social
Struktur tim
Kelompok heterogen dengan 4-5 anggota
Kelompok belajar heterogen dengan 5-6 anggota menggunakan pola kelompok asal dan kelompok ahli
Kelompok belajar dengan 5-6 anggota heterogen
Bervariasi, berdua, bertiga, berkelompok dengan 4-6 anggota
Pemilihan topic pelajaran
Biasanya guru
Biasanya guru
Biasanya siswa
Biasanya guru
Tugas utama
Siswa dapat menggunakan lembar kegiatan dan saling membantu untuk menutaskan materi belajarnya
Siswa mempelajari materi dalam kelompok ahli kemudian membantu kelompok asal mempelajari materi itu
Siswa menyelesaikan inkuiri kompleks
Siswa mengerjakan tugas-tugas yang diberikan social dan kognitif
Penilaian
Tes mingguan
Bervariasi dapat berupa tes mingguan
Menyelesaikan proyek dan menulis laporan, dapat menggunakan tes esai
Bervariasi
Pengakuan
Lembar pengetahuan dan publikasi lain
Publikasi lain
Lembar pengetahuan dan publikasi lain
Bervariasi



DAFTAR PUSTAKA

http://p4tkmatematika.org/fasilitasi/21-Pendekatan-Kooperatif-STAD.pdf
http://fatonipgsd071644221.wordpress.com/2010/01/12/sintaks-tahapan-model-model-pembelajaran/


Model Pembelajaran Kooperatif TGT ( Teams Games Tournament )

  1. Pengertian TGT

  1. Pembelajaran kooperatif model TGT adalah salah satu tipe atau model pembelajaran kooperatif yang mudah diterapkan,melibatkan seluruh siswa tanpa harus ada perbedaan status.
  2. Pembelajaran kooperatif tipe TGT (teams games tournaments) adalah salah satu tipe model pembelajaran kooperatif yang membagi siswa ke dalam kelompok-kelompok belajar yang beranggotakan 4-5 siswa yang memiliki kemampuan, jenis kelamin dan suku yang berbeda.

  1. Ciri – ciri  TGT
Ada lima komponen utama dalam TGT,yaitu:
1. Penyajian kelas
 Pada awal pembelajaran guru menyampaikan materi dalam penyajian kelas,biasanya dilakukan dengan pengajaran langsung atau dengan ceramah,diskusi yang dipimpin guru. Pada saat penyajian kelas ini ,siswa harus benar-benar memperhatikan dan memahami materi yang diberikan guru,karena akan membantu siswa bekerja lebih baik pada saat kerja kelompok dan pada saat game karena skor game akan menentukan skor kelompok.
2. Kelompok ( team )
   Kelompok biasanya terdiri atas empat sampai dengan lima orang siswa.Fungsi kelompok adalah untuk lebih mendalami materi bersama teman kelompoknya dan lebih khusus untuk mempersiapkan anggota kelompok agar bekerja dengan baik dan optimal pada saat game.
3. Game
Game terdiri atas pertanyaan-pertanyaan yang dirancang untuk menguji pengetahuan yang didapat siswa dari penyajian kelas dan belajar kelompok.Kebanyakan game terdiri dari pertanyaan-pertanyaan sederhana bernomor.Siswa memilih kartu bernomor dan mencoba menjawab pertanyaan yang sesuai dengan nomor itu.Siswa yang menjawab benar pertanyaan itu akan mendapatkan skor.
2.    Turnamen
Untuk memulai turnamen masing-masing peserta mengambil nomor undian. Siswa yang mendapatkan nomor terbesar sebagai reader 1,terbesar kedua sebagai chalennger 1,terbesar ketiga sebagai chalenger 2,terbesar keempat  sebagai chalenger 3.Dan kalau jumlah peserta dalam kelompok itu lima orang maka yang mendapatkan nomor terendah sebagai reader2.Reader 1 tugasnya membaca soal dan menjawab soal pada kesempatan yang pertama. Chalenger 1 tugasnya menjawab soal yang dibacakan oleh reader1 apabila menurut chalenger 1 jawaban reader 1 salah. Chalenger 2 tugasnya adalah menjawab soal yang dibacakan oleh reader 1 tadi apabila jawaban reader 1 dan chalenger 1 menurut chalenger 2 salah. Chalenger 3 tugasnya adalah menjawab soal yang dibacakan oleh reader 1 apabila jawaban reader1,chalenger 1,chalenger 2 menurut chalenger 3 salah. Reader 2 tugasnya adalah membacakan kunci jawaban .Permainan dilanjutkan pada soal nomor dua.Posisi peserta berubah searah jarum jam.Yang tadi menjadi chalenger 1 sekarang menjadi reader1,chalenger 2 menjadi chalenger 1,chalenger3 menjadi chalenger 2,reader 2 menjadi chalenger 3 dan reader 1 menjadi reader2. Hal itu terus dilakukan sebanyak jumlah soal yang disediakan guru.
3.    Penghargaan kelompok (team recognise)
Guru kemudian mengumumkan kelompok yang menang,masing-masing team akan mendapat sertifikat atau hadiah apabila rata-rata skor memenuhi kriteria yang ditentukan.

  1. Kelebihan TGT :

1.      Team Games Tournament (TGT)  dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.
2.      Melibatkan peran siswa sebagai tutor sebaya.
3.      Mengandung unsur permainan yang dirancang bisa menggairahkan semangat belajar dan mengandung reinforcement, Sehingga memungkinkan siswa dapat belajar lebih rileks.
4.       Menumbuhkan tanggung jawab, kejujuran, kerja sama, persaingan sehat dan keterlibatan belajar.
5.      Sebagai alternatif untuk menciptakan kondisi yang variatif dalam kegiatan belajar mengajar, dapat membantu guru untuk menyelesaikan masalah dalam pembelajaran, seperti rendahnya minat belajar siswa, rendahnya aktivitas proses belajar siswa ataupun rendahnya hasil belajar siswa dan melibatkan aktivitas seluruh siswa tanpa harus ada perbedaan status.
6.      Lebih meningkatkan pencurahan waktu untuk tugas
7.       Mengedepankan penerimaan terhadap perbedaan individu
8.      Dengan waktu yang sedikit dapat menguasai materi secara mendalam
9.      Proses belajar mengajar berlangsung dengan keaktifan dari siswa
10.  Mendidik siswa untuk berlatih bersosialisasi dengan orang lain
11.   Motivasi belajar lebih tinggi
12.   Meningkatkan kebaikan budi, kepekaan dan toleransi

  1. Kelemahan TGT

1. Bagi guru

1)       Sulitnya pengelompokan siswa yang mempunyai kemampuan heterogen dari segi akademis. Kelemahan ini akan dapat diatasi jika guru yang bertindak sebagai pemegang kendali teliti dalam menentukan pembagian kelompok
2)      Waktu yang dihabiskan untuk diskusi oleh siswa cukup banyak sehingga melewati waktu yang sudah ditetapkan. Kesulitan ini dapat diatasi jika guru mampu menguasai kelas secara menyeluruh


2.      Bagi siswa

Masih adanya siswa berkemampuan tinggi kurang terbiasa dan sulit memberikan penjelasan kepada siswa lainnya. Untuk mengatasi kelemahan ini, tugas guru adalah membimbing dengan baik siswa yang mempunyai kemampuan akademik tinggi agar dapat dan mampu menularkan pengetahuannya kepada siswa yang lain.

  1. Keunggulan dan Kelemahan menurut Slavin
1.      Para siswa di dalam kelas-kelas yang menggunakan TGT memperoleh teman yang secara signifikan lebih banyak dari kelompok rasial mereka dari pada siswa yang ada dalam kelas tradisional.
2.      Meningkatkan perasaan/persepsi siswa bahwa hasil yang mereka peroleh tergantung dari kinerja dan bukannya pada keberuntungan.
3.      TGT meningkatkan harga diri sosial pada siswa tetapi tidak untuk rasa harga diri akademik mereka.
4.      TGT meningkatkan kekooperatifan terhadap yang lain (kerja sama verbal dan nonberbal, kompetisi yang lebih sedikit)
5.      Keterlibatan siswa lebih tinggi dalam belajar bersama, tetapi menggunakan waktu yang lebih banyak.
6.      TGT meningkatkan kehadiran siswa di sekolah pada remaja-remaja dengan gangguan emosional, lebih sedikit yang menerima skors atau perlakuan lain.

  1. Sintaks ( langkah ) TGT :
Adapun sintaks TGT adalah sebagai berikut.
  1. Buat kelompok siswa heterogen 4 orang kemudian berikan informasi pokok materi dan mekanisme kegiatan.
  2. Siapkan meja turnamen secukupnya, missal 10 meja dan untuk tiap meja ditempati 4 siswa yang berkemampuan setara, meja I diisi oleh siswa dengan level tertinggi dari tiap kelompok dan seterusnya sampai meja ke-X ditepati oleh siswa yang levelnya paling rendah. Penentuan tiap siswa yang duduk pada meja tertentu adalah hasil kesepakatan kelompok.
  3.  Pelaksanaan turnamen, setiap siswa mengambil kartu soal yang telah disediakan pada tiap meja dan mengerjakannya untuk jangka waktu tertentu (misal 3 menit). Siswa bisa mengerjakan lebih dari satu soal dan hasilnya diperiksa dan dinilai, sehingga diperoleh skor turnamen untuk tiap individu dan sekaligus skor kelompok asal. Siswa pada tiap meja tunamen sesuai dengan skor yang diperolehnya diberikan sebutan (gelar) superior, very good, good, dan medium.
  4. Bumping, pada turnamen kedua ( begitu juga untuk turnamen ketiga-keempat dan seterusnya.), dilakukan pergeseran tempat duduk pada meja turnamen sesuai dengan sebutan gelar tadi, siswa superior dalam kelompok meja turnamen yang sama, begitu pula untuk meja turnamen yang lainnya diisi oleh siswa dengan gelar yang sama.
  5. Setelah selesai hitunglah skor untuk tiap kelompok asal dan skor individual, berikan penghargaan kelompok dan individual.
Sintaks TGT menurut slavin :
Ada beberapa tahapan yang perlu ditempuh, yaitu :
1)      Mengajar (teach)
        Mempersentasekan atau menyajikan materi, menyampaikan tujuan, tugas, atau kegiatan yang harus dilakukan siswa, dan memberikan motivasi.
2)      Belajar Kelompok (team study)
      Siswa bekerja dalam kelompok yang terdiri atas 5 sampai 6 orang dengan kemampuan akademik, jenis kelamin, dan ras / suku yang berbeda. Setelah guru menginformasikan materi, dan tujuan pembelajaran, kelompok berdiskusi dengen menggunakan LKS. Dalam kelompok terjadi diskusi untuk memecahkan masalah bersama, saling memberikan jawaban dan mengoreksi jika ada anggota kelompok yang salah dalam menjawab.
3)       Permainan (game tournament)
       Permainan diikuti oleh anggota kelompok dari masing – masing kelompok yang berbeda. Tujuan dari permainan ini adalah untuk mengetahui apakah semua anggota kelompok telah menguasai materi, dimana pertanyaan – pertanyaan yang diberikan berhubungan dengan materi yang telah didiskusikan dalam kegiatan kelompok.
4).  Penghargaan kelompok (team recognition)
        Pemberian penghargaan (rewards) berdasarkan pada rerata poin yang diperoleh oleh kelompok dari permainan. Lembar penghargaan dicetak dalam kertas HVS, dimana penghargaan ini akan diberikan kepada tim yang memenuhi kategori rerata poin sebagai berikut.

Tabel 2.3 Kriteria Pengahrgaan Kelompok
Kriteria ( Rerata Kelompok )
Predikat
30 sampai 39
Tim Kurang baik
40 sampai44
Tim Baik
45 sampai 49
Tik Baik Sekali
 50 ke atas
Tim Istimewa
               ( Sumber Slavin, 1995 )
        Sedangkan Pelaksanaan games dalam bentuk turnamen dilakukan dengan prosedur, sebagai berikut:
  1. Guru menentukan nomor urut siswa dan menempatkan siswa pada meja turnamen (3 orang , kemampuan setara). Setiap meja terdapat 1 lembar permainan, 1 lbr jawaban, 1 kotak kartu nomor, 1 lbr skor permainan.
  2. Siswa mencabut kartu untuk menentukan pembaca I (nomor tertinggi) dan yang lain menjadi penantang I dan II.
  3. Pembaca I menggocok kartu dan mengambil kartu yang teratas.
  4. Pembaca I membaca soal sesuai nomor pada kartu dan mencoba menjawabnya. Jika jawaban salah, tidak ada sanksi dan kartu dikembalikan. Jika benar kartu disimpan sebagai bukti skor.
  5. Jika penantang I dan II memiliki jawaban berbeda, mereka dapat mengajukan jawaban secara bergantian.
  6. Jika jawaban penantang salah, dia dikenakan denda mengembalikan kartu jawaban yang benar (jika ada).
  7. Selanjutnya siswa berganti posisi (sesuai urutan) dengan prosedur yang sama.
  8. Setelah selesai, siswa menghitung kartu dan skor mereka dan diakumulasi dengan semua tim.
  9. Penghargaan sertifikat, Tim Super untuk kriteria atas, Tim Sangat Baik (kriteria tengah), Tim Baik (kriteria bawah)
  10. Untuk melanjutkan turnamen, guru dapat melakukan pergeseran tempat siswa berdasarkan prestasi pada meja turnamen.

Saran :
1.      Disarankan kepada para pendidik agar dapat menggunakan model pembelajaran ini untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Perencanaan terhadap pelaksanaan model pem-belajaran ini hendaknya dipersiapkan dengan baik agar proses pembelajaran dapat berjalan efektif dan efisien.
2.      Sebuah catatan yang harus diperhatikan oleh guru dalam pembelajaran TGT adalah bahwa nilai kelompok tidaklah mencerminkan nilai individual siswa. Dengan demikian, guru harus merancang alat penilaian khusus untuk mengevaluasi tingkat pencapaian belajar siswa secara individual.





Daftar Pustaka
Sintaks Model Pembelajaran kooperatif
Fase
Perilaku Guru
Fase 1
Menyampaikan tujuan dan memotivasi siwa
Guru menyampaikan semua tujuan pembelajaran yang ingin dicapai pada pelajaran tersebut dan memotivasi siswa belajar.
Fase 2
Menyajikan informasi
Guru menyajikan informasi kepada siswa dengan jalan demonstrasi atau lewat bahan bacaan.
Fase 3
Mengorganisasi siswa ke dalam kelompok-kelompok belajar
Guru menjelaskan kepada siswa bagaimana cara membentuk kelompok belajar dan membantu setiap agar melakukan transisi secara efisien.
Fase 4
Membimbing kelompok belajar dan bekerja
Guru membimbing kelompok-kelompok belajar pada saat mereka mengerjakan tugas mereka.
Fase 5
Evaluasi
Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah dipelajari atau masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerjanya.
Fase 6
Memberikan penghargaan
Guru mencari cara-cara untuk menghargai baik upaya maupun hasil belajar individu dan kelompok.
Sintaks Perbandingan dari Empat Pendekatan dalam Pembelajaran Kooperatif
Aspek
Tipe STAD
Tipe Jigsaw
Investigasi Kelompok
Pendekatam Struktural
Tujuan Kognitif
Informasi akademik sederhana
Informasi akademik sederhana
Informasi akademik tingkat tinggi dan keterampilan inkuiri
Informasi akademik sederhana
Tujuan Sosial
Kerja kelompok dan kerja sama
Kerja kelompok dan kerja sama
Kerjasama dalam kelompok kompleks
Keterampilan kelompok dan keterampilan social
Struktur tim
Kelompok heterogen dengan 4-5 anggota
Kelompok belajar heterogen dengan 5-6 anggota menggunakan pola kelompok asal dan kelompok ahli
Kelompok belajar dengan 5-6 anggota heterogen
Bervariasi, berdua, bertiga, berkelompok dengan 4-6 anggota
Pemilihan topic pelajaran
Biasanya guru
Biasanya guru
Biasanya siswa
Biasanya guru
Tugas utama
Siswa dapat menggunakan lembar kegiatan dan saling membantu untuk menutaskan materi belajarnya
Siswa mempelajari materi dalam kelompok ahli kemudian membantu kelompok asal mempelajari materi itu
Siswa menyelesaikan inkuiri kompleks
Siswa mengerjakan tugas-tugas yang diberikan social dan kognitif
Penilaian
Tes mingguan
Bervariasi dapat berupa tes mingguan
Menyelesaikan proyek dan menulis laporan, dapat menggunakan tes esai
Bervariasi
Pengakuan
Lembar pengetahuan dan publikasi lain
Publikasi lain
Lembar pengetahuan dan publikasi lain
Bervariasi
Sintaks Model Pembelajaran Inkuiri (Penemuan)
Tahap
Tingkah Laku Guru
Tahap 1
Observasi untuk menemukan masalah
Guru menyajikan kejadian-kejadian atau fenomena yang memungkinkan siswa menemukan masalah
Tahap 2
Merumuskan masalah
Guru membimbing siswa merumuskan masalah penelitian berdasarkan kejadian dan fenomena yang disajikannya
Tahap 3
Mengajukan hipotesis
Guru membimbing siswa untuk mengajukan hipotesis terhadap masalah yang telah dirumuskannya
Tahap 4
Merencanakan pemecahan masalah (melalui eksperimen atau cara lain)
Guru membimbing siswa untuk merencanakan pemecahan masalh, membantu menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan dan menyusun prosedur kerja yang tepat
Tahap 5
Melaksanakan eksperimen (atau cara pemecahan masalh yang lain)
Selama siswa bekerja, guru membimbing dan memfasilitasi
Tahap 6
Melakukan pengamatan dan pengumpulan data
Guru membantu siswa melakukan pengamatan tentang hal-hal yang penting dan membantu mengumpilkan dan mengorganisasi data
Tahap 7
Analisis data
Guru membantu siswa menganalisis data supaya menemukan suatu konsep
Tahap 8
Penarikan kesimpulan dan penemuan
Guru membimbing siswa mengambil kesimpulan berdasarkan data dan menemukan sendiri konsep yang ingin ditanamkan.
Sintaks Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah
Tahap
Tingkah Laku Guru
Tahap 1
Orientasi siswa kepada masalah
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran, menjelaskan logistic yang dibutuhkan, memotivasi siswa untuk terlibat pada aktivitas pemecahan masalah yang dipilihnya
Tahap 2
Mengorganisasi siwa untuk belajar
Guru membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasi tugas belajar tugas belajar yang berhubungan dengan masalh tersebut
Tahap 3
Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok
Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, melaksanakan eksperimen, untuk mendapat penjelasan dan pemecahanmasalah
Tahap 4
Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
Guru membantu siswa dalam merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan, video, dan model dan membantu mereka untuk berbagi tugas dengan temannya
Tahap 5
Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan mereka atau proses-proses yang mereka gunakan

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar