Ratna Lestari. Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Karya Tulis


ANGKA 13                Sesosok manusia terpaku duduk terdiam diatas batu rapuh. Tak tahu  pikiranku berkelana kemana tak ada batasnya. Apa yang dilihat tidak ada, Terlalu rumit rasanya,terlalu ruwet pikiran yang turun sampai  ke hulu hati. Sakit rasanya dipermainkan oleh tingkah dunia, Panggung sandiwara yang membuat sesak nafasku. Bulir air mata jatuh bergantian mencium permukaan tanah. Gadis desa yang  bernama lengkap naina Gisela mirdad sekarang jadi gadis kota Surabaya ini dalam hidupnya 70% sial dan 30% keberuntungan ibarat tanggal lahirnya 13 yaitu angka sial kata orang. Tetapi kita sebagai muslimah tidak boleh percaya hal seperti itu,semua adalah takdir tuhan. Aku tak tahu yang harus dilakukan,perasaanku gundah berkecamuk bertanya siapa diriku. Gadis biasa sepertiku  berusaha melangkah  tanpa ragu tapi ada saja halangan untuk  meraih impian hidup. Gadis sepertiku  yang sederhana yang  jarang memperhatikan penampilan,jarang sikat gigi, yang berjalan seperti lelaki,yang sulit mengingat  nama-nama  temannya, usil pada teman, anti pada hewan sebangsa cacing dan ular terlebih lagi pada WC. So, pengalamanku waktu kecil pernah kakiku  kejebur di dalam lubang WC. Iiiih sampe sulit dikeluarin kakiku dan baunya nggak tahan. Awal perkuliahan  diriku berusaha membuka hati bangkit dari keterpurukan  dan kemiskinan Sosial. Yang aku tahu adalah berusaha membuat orang lain tersenyum. Jurus yang kumiliki hanya membuat lelucon untuk orang lain,tapi itu tak cukup untuk membuka hatiku sepenuhnya. Sifatku  selalu berubah-ubah tak  tetap,tapi yang pasti dalam mendapatkan sesuatu dari kecil hingga besar selalu membutuhkan usaha yang besar. Profesi hidup terlalu menantang yang orang lain tidak kan bisa mengerti dan memahami  jalan pikiranku. Tabir dunia yang membuatku penasaran membuat pikiran kacau tapi diriku pernah merasakan nikmat sang ilahi yang begitu dasyat walau harus diuji berkali-kali, tapi kini diriku mulai rapuh ,terkadang terkulai lemas di bawah kasur dalam naungan rumah mungil berlantai dua. Aku selalu melakukan sesuatu yang tidak berguna,hobiku mengambar dan menulis coretan-coretan hati yang tidak berguna. Menjadi seorang dokter dan bisnis kerajinan ,novelis dan seni lukis tidak kesampaian satupun  rasanya. Profesi guru nyasar masuk dalam gerbang hidupku . Dorongan ortu pun semakin mencekik leher dan ngilu ditelinga. Jeritan hati hanya diriku yang tahu, tak satupun orang yang mengerti bahasaku, bahasa planet. Syukur alhamdulilah dikehidupan baru ini walau perih terkadang  tapi masih ada teman dekat yang selalu menyertai.”Hiena ,,,,,,,,,!! bla…bla…..bla…”teriak seorang teman kos menjerit sepertinya disengaja . Sekejap lamunanku  pudar , lamunan tentang gambar sifat diriku yang berputus asa dalam meraih mimpi yang terukir jelas di memori jangka panjangku. Segeralah kumenyingkir dari  kebun belakang rumah kos dan melihat apa yang dilakukan temanku. “Kenapa sich Hiena kok,lina teriak ?tanya diriku bingung. Lina adalah  mahasiswa yang memimpikan seorang pangeran jepang tampan datang  melamarnya. ” Dimana kaos kakiku ……selalu hilang terus!!sebal !! Bahaya ada yang nggak beres. Brakk !!!!!suara tendangan kursi menyertai. Aku segera menyingkir dari amukan lina. Aku tak mengerti sikap lina padaku  yang belakangan tak pernah mengajakku ngobrol. Perasaanku selalu bertanya apa yang  salah pada diriku. Pagi ini ada ulangan keanekaragaman makhluk  tapi tadi malam aku tidak belajar.”naina…..cepat udah siang nich,berangkat yuk?ajak nelly. ”aduh tinggal aja ! banyak pikiran, banyak tugas ini itu ditambah ulangan lagi”,cerocosku. Perkuliahan hampir dimulai ,aku mengeluarkan jurus langkah seribu. Dewi fortuna memihak padaku kali ini ,dosennya belum datang. Aku segera membuka buku yang tadi malam hanya jadi bantal tidur.”Hei  nai ,aku nyontek  ya ulangannya nanti?sahut temannya api.  “tuh ,jeng nelly dah belajar,aku ketiduran  tadi malam”,ucap diriku merengut.”Eh nai tugas daskom dikumpulkan sekarang  to?sahut Amanda. “alah pikirin nanti aja,pusing aku , anak-anak banyak belum ngumpulin”,cetus gue. Ulangan hari ini benar –benar sulit. Aku sibuk mengumpulkan tugas teman-temanku. Hari ini begitu melelahkan, aku dimarahin dosen karena ada  tugas temanku yang belum terkumpul di soft copy. Perkuliahan selanjutnya sama saja seperti biasa otak –otak mahasiswa dipenuhi tugas segudang seperti  perpustakaan gudangnya buku para scientist, ilmunya yang sulit dipahami apabila nggak suka makan buku. Buku,buku,buku dan buku itulah anak sains sampe otaknya mabuk. Yah mau gimana lagi itulah hidup mahasiswa FMIPA. Dan aku salah satunya mahasiswa yang menghabiskan hidupnya dengan   buku  alias kutunya buku dari kecil hingga sekarang. Selain itu aku dapat mempredikat diriku sendiri sebagai pahlawan  kependudukan menstranslet ucapan dosenku yang kucopy di memory panjangku  artiya sih jomblowati sejaaatiiii belum pernah pacaran sekali yang sebangsanya  nelly,hiena gitu dech. Mereka bertiga klub nggak punya cowok. tapi sebenarnya mereka para pahlawan kependudukan”sebenarnya nelangsa hatinya”,karena nggak punya cowok. Heeheehe!!!! ini mengutip kata dosen juga. Sepertinya perempuan Indonesia harus rela berbagi cinta. Secara populasi Indonesia yaitu perempuan dan pria 5 : 1 , ini dibulatkan. Yah,jika para wanita yang sudah punya berbaik hati berbagi dan tidak egois. Tapi manusia tidak boleh menyerah dan harus tetap menjadi petualang cinta dan akan indah pada waktunya.”Stop!!ceramah terus ,aku juga pahlawan kependudukan,”sahut api. “dasar api GJ!!ujar serempak nelly dan jeng kelin (nama ngetopku). “cuit…cuit”,siul api. Nelly dan kelin mengalihkan pandangan ke marimar (gadis tercantik di kelas berbocengan dengan pacarnya),disusul nona permata yang kaya raya dengan mobil keluaran terbarunya.”Eh….eh lihat tu?sahut diriku. ”wow…!!! Terlihat teman kami yaitu rose dan jake lengket dan nempel terus kayak perangko.”hei kelin”sapa  Dona yang bicaranya super sopan and super halus. ”dimana ada gula (nelly) pasti ada semut (kelin) heeheeee….?sahut Kharis yang super manja dan super sensitif  kata dirinya waktu curhat. Waktunya pulang kampung, dirumah kampung aku tidak melakukan apa-apa rasanya seperti orang asing sudah sebulan tidak pulang ke tuban. Waktu baliknya aku pulang sendirian dech naik bis ! mungkin dapat julukan putri bis , naik bis terus kemana-mana, berdesakan, sumpek, panas bahkan pernah berdiri dibis sampe tiga jam lalu pusing kepala akhirnya muntah dech! Malu banget rasanya………nggak ada relawan yang memberi tempat duduk. Zaman sekarang gitu orang nggak mau susah. dan nggak Cuma itu pernah nunggu  teman yang lagi rebonding dari jam 8 pagi sampai jam 5 sore,  pekerjaanku hanya duduk melihat temanku asyik rebonding rambut. Itu bukti kesetiaanku dengan temanku, maklum masih polos diriku. Pernah juga ada kakek tak dikenal yang duduk disampingku. Genit banget alias agresif ,tangannya makin lama makin dekat dengan tanganku. sok nawarin bantuan lagi barangku dibawain segala.untungnya nggak ada duit di koper hanya tumpukan buku. Aku sampe berpikir panjang dan bertanya dalam hati Sebenarnya kakek ini pencuri nggak?sebenarnya  tujuannya apa?eh, mau ikut ke kos gue lagi,”pikirku dalam hati. Masih menjaga sopan gue walau kakek genit “Masa lalu biarlah berlewat menjauh aja kisah sedih masa laluku “,ucapku dengan semangat. Inilah sekilas  sifatku. Tapi tak apa sekarang cerita lalu sudah berakhir dan berganti ke masa depan. Kabar baik diriku mendapat beasiswa ke luar negeri setelah berjuang membunuh yang namanya listening sang musuh dalam tes toefel  kini sirna seiring dengan berjalannya tahun dan bertambahnya usia. Kehidupanku baru dimulai , I’m coming perancis. Tiba dibandara aku merasa bingung mencari papan yang ada namaku.ternyata sofia telat menjemput. sofia adalah anak teman ibuku yang sudah 1 tahun kuliah diperancis dan bekerja sebagai ladies laundry . Semula terasa asing bagiku tapi senang mencoba pengalaman baru tapi juga ada rasa takut ,khawatir akan keselamatan diri. Tiada yang dikenal,semua serba orang baru disana,teman baru,tetangga baru bahkan baju baru. Menjadi teman sofia menjadikan aku mudah berkomunikasi dengan orang sekitar berkat sofia. Sofia punya saudara  yang sudah 20 tahun tinggal diperancis. Pamannya hanya seorang  office boy tapi gajinya lumayan. Dan mampu bertahan hidup selama itu secara tidak punya anak satupun. Saya tinggal disana bersama keluarga paman sofia hanya berempat yaitu aku,sofia, paman danu dan istrinya. Uang tak jadi masalah bagiku sudah tersedia ,orang tuaku setidaknya sudah memberi pesangon yang cukup. Tapi itu tak cukup, aku  berusaha mencari lowongan kerja,semula sulit mencari kerja tapi aku memutuskan untuk kerja seperti sofia dan diterima. Masuk kuliah pertama agak gerogi melihat sekeliling,aku duduk disamping seorang anak cowok cakep banget orangnya. Tak ku sangka dia menyapaku dan memperkenalkan dirinya. Namanya Jacob selain wajahnya yang bening juga otaknya jenius. Dia dapat berbahasa jepang,korea,inggris yang pasti juga bisa bahasa perancis. Beda dengan diriku hanya bahasa inggris itupun belum sempurna. Seiring berjalan waktu aku sudah cukup 5 bulan keakrabanku semakin nyata  dengan Jacob. Kemana-mana selalu berdua dengannya dan dia juga sering bermain ke rumah paman danu. Aku juga tidak terlalu sulit berkomunikasi dengan Jacob ,dia sudah lama mengenal paman danu secara paman danu orang Indonesia. Bahasa Indonesia, Jacob sudah banyak mengerti.tapi tetap ada kekurangan tidak seperti orang Indonesia asli sepertiku. Maka dari itu kami belajar bahasa bersama dan dia sering melatihku bahasa inggris dan juga sebaliknya.  Belum pernah sebelumnya aku sedekat ini punya sahabat cowok. Di Indonesia temanku rata-rata cewek semua. Jacob begitu dewasa dan sopan tapi sayang umurnya terlalu muda walaupun sama satu angkatan. Aku sempat minder tingginya jalangkung dibanding diriku hanya berapa cm. Aku sadar bahwa agamanya Kristen jadi nggak boleh agamaku kan islam. Kuabaikan perasaanku ini tapi sulit minta ampun bagaimana melupakannya dia selalu nongol di depan mata terus sepertinya temannya juga tidak banyak. Tapi beruntung banget bisa punya sahabat ngajarin bahasa yang menarik dan beradapatasi dengan lain. Aku sempat terkaget ada kabar yang sempat nyasar nyangkut ditelingaku tak sengaja menguping. Ternyata sofia juga menyukai Jacob. Jadi nggak enak gue lagian aku hanya merasa sendirian walau hidup bersama keluarga paman Danu tetapi mereka cukup baik mau menampungku karena aku temannya sofia. “Sofia biar ada temannya”,kata paman Danu. Tapi kasihan juga paman Danu tidak dikaruniai anak dan kurasa itu juga salah satu alasan aku boleh tinggal di rumahnya secara gratis. Kebutuhan makan terkadang bayar sendiri terkadang juga gratis. Setelah lulus kuliah aku kembali ke Indonesia. Perpisahan paling berat adalah berpisah dengan Jacob, perasaan ini tak mudah. Aku yang dulu tak pernah sedekat ini dengan cowok ,rasanya begitu cepat sudah harus kembali lagi ke Indonesia. Walaupun dulu Jacob pernah menyatakan suka padaku tapi aku harus tahu diri. Agama tidak sama, umur juga tua aku dan temanku sofia menyukainya. Aku harus mengalah ,tidak mungkin aku melukai hati temannku. Akhirnya aku sendiri yang menjomblangkan Jacob dan Sofia, Syukur mereka sudah semakin tumbuh perasaan suka. Yah….mereka juga serasi seagama. Aku ingat saat terakhir Jacob melepas tanganku untuk ucapan selamat tinggal. Aku seperti melepas bintang  yang baru saja aku tangkap dari langit. “ Naina …….bangun !nggak kuliah to ?,teriak seseorang mengagetkanku. Rasanya capek berbaring semalaman menunggu waktu pagi datang. Mataku masih sulit untuk dibuka, Aku berjalan ke kamar mandi sempoyongan. Sempat berpikir sejenak apa yang terjadi padaku ,setelah kupikir beberapa menit dalam keadaan setengah sadar. Aku baru benar-benar sadar ternyata aku hanya mimpi . Aku berrharap dapat kuliah diperancis jadi kenyataan tapi di sisi lain aku sama sekali tidak berharap patah hati seperti dalam mimpiku. Payah hanya mimpi tinggal di perancis apalagi kuliah di sana. Setelah selesai mandi, badanku terasa segar sekali rasanya !maklum aku jarang mandi. Heeheehee!aku cengar –cengir sendiri. HPku berbunyi lalu kuangkat, itu telepon dari sahabatku di desa. Aku nggak menyangka ayah sahabatku ini meninggal terlalu cepat dan aku diundang ke desaku untuk menghibur sahabatku itu dan mengajaknya tinggal di Surabaya. Setelah pulang kuliah aku bergegas pulang ke Desa dan segera menjemput sahabatku di desa setelah hari ke- 7 kematian ayahnya itu. Kasian sekali dia sudah tidak ada keluarga dan sebelumnya dia hanya punya ayahnya saja sebagai keluarganya dan dia bersama ayahnya tinggal di rumah tetangganya  tetapi sejak ayahnya meninggal kemarin, tetangganya mengaku tidak sanggup lagi membiayai hidup sahabatku itu. Maklum tetangganya itu juga miskin, jadi sahabatku memutuskan untuk tinggal bersamaku di surabaya tepatnya di kosku yang mungil. Begitu berat hidup sahabatku yang bernama lengkap ijah mawarni. Panggilannya “ijah”. Dia tidak ada pilihan lain , teman satu-satunya yang masih kuliah hanyalah aku. Sebenarnya aku bingung membantu sahabatku ijah ini, tapi aku berpikir sebaiknya ijah bekerja dulu agar setidaknya dia tidak kelaparan di Surabaya ini. Terkadang aku juga membagi makananku untuk dia tetapi aku kasian sulit sekali kami mencarikan pekerjaan. Terkadang kalau aku lagi bokek ,dia juga nggak enak denganku karena menurutnya dirinya selalu menyusahkanku, terkadang dia sampai berbohong padaku kalau dia sudah makan tadi. Padahal dia belum makan, tapi dia bilang bisa makan karena  hasil mengamen tadi ,itu  katanya. Itulah awal perjuangan  dia sebelum mendapat pekerjaan di Surabaya yaitu mengamen. Tak ada pilihan lain sisa uang yang ditinggalkan ayahnya hanya sedikit , itupun sisa hasil penjualan sawah milik ayahnya satu-satunya ,belum lagi buat melunasi hutang ayahnya selama ayahnya masih hidup. Jadi uang sisa hasil penjualan sawah hanya tinggal 200 ribu itu yang masih kuingat dari cerita sahabatku. Aku sempat berpikir bahwa diriku sangatlah jauh dan jauh lebih beruntung dari sahabatku ini. Aku masih punya keluarga yang utuh dan dari situlah aku bisa belajar lebih sabar menjalani hidup ini dan meninggalkan sifat burukku yang suka mengeluh. Aku sebenarnya pingin menangis kalau melihat wajah ijah yang murung. Aku dan ijah berpikir panjang bagaimana agar ijah dapat tempat tinggal di Surabaya karena tidak mungkin ijah tinggal di kos terus nggak enak dengan pemilik kosnya. Kadang-kadang harus sembunyi-sembunyi, untungnya pemilik kos setahun sekali  datang ke kos kita. Tetapi yang menyulitkan itu kalu ada mbak sherly yang bertanggung jawab narik bayaran uang kos setiap bulannya. Mbak Sherly adalah penanggung jawab keamanan kos ibaratnya wakilnya ibu kosku sebagai bendahara kos gitu. Aku pernah melihat ijah mengendap-endap minta sisa-sisa nasi di warung kemudian dia lari karena melihatku, mungkin dia malu. Dan apabila kutanya di kos kenapa dia melakukan hal seperti itu ,dia selalu mengalihkan pembicaraan. Tanpa dia bilangpun aku sudah tahu karena dia itu kelaparan dan waktu itu aku tidak punya uang karena uangku habis untuk kebutuhan mendadak  yaitu tugas dari dosen seperti fotocopy,ngeprint,internet,bayar buku dll. Waktu itu juga kebetulan teman kosku semua lagi bokek. Aku terkadang bila ingat ijah nasi bungkus yang aku makan selalu aku habiskan, biasanya dulu aku selalu membuang –buang nasi. Aku yang cemas apabila pulang kampung harus meninggalkan ijah sendiri di kos. Mulai sekarang aku sudah terbiasa mempercayakan keselamatan barangku padanya dan memberi dia kunci kos. Setiap mahasiswa di kosku dapat jatah kunci sendiri. Aku percaya pada ijah karena aku sudah kenal dia lama dan dia sangat baik dan tutur katanya halus. Aku juga sering bilang dengan teman-teman kos bahwa ijah bukan tipe orang yang mencuri sekalipun ia kelaparan. Karena apabila dia tidak punya uang dia gunakan untuk berpuasa. Untung saja teman kos ku banyak yang mau mengerti dengan kondisi ijah. Terkadang mereka juga berbagi nasi dengan ijah jadi tidak ada nasi yang terbuang sia-sia. Kebetulan hari ini tanggal 13 tepatnya hari minggu aku libur kuliah, Tapi pagi-pagi sekali ijah mencari pekerjaan. Dia begitu besar semangatnya untuk mencari pekerjaan walau dia sering ditolak maklum,dia lulusan SMA di desaku.tetapi semangatnya itu tidak pernah padam. Sebenarnya dia mengamen dan sekalian cari kerja. Dan terkadang juga entah kenapa setiap dia melihat tanggal 13 atau ingat tanggal 13 dirinya merasa sedih. Kupikir  dia teringat kematian ayahnya yang kecelakaan dan hari itu adalah tanggal 13 juga yang merupakan tanggal kematian ayahnya sekaligus tanggal kematian ibunya semasa dulu. Aku terkadang tidak memberitahu dia bahwa tanggal 13 juga merupakan tanggal ulang tahunku yaitu tanggal 13 maret. Dia juga pernah bertanya padaku kapan ulang tahunku tetapi aku berbohong kalau ulang tahunku tanggal 14 maret. Aku takut dia trauma karena dia sangat benci dengan angka 13 . Menurutnya angka 13 itu hanya membawa sial bagi kehidupannya. Bagaimana lagi aku juga tidak tega padanya kukira itu semula hanya bercanda kalau dia sangat benci dengan angka 13 tapi dia memang benci dengan angka itu. Buktinya, waktu di jalan aku sedang cari makan bersamanya , ada brosur kecil  dipasang di pohon pinggir jalan dan disitu ada tulisan angka 13 yang besar lalu aku seketika kaget dan tersentak olehnya, Dia langsung merobek brosur itu dengan beraninya padahal orang yang menempel brosur itu masih ada di sampingnya. Tetapi ijah sama sekali tidak memperdulikan itu. Ternyata orang selembut tutur katanya seperti ijah juga bisa marah dan emosi yang berlebihan. Aku tak pernah melihat dia samarah itu hanya dengan tulisan angka 13. Ijah memutuskan bahwa mencari kerja harus pada hari selain tanggal 13. Tapi keberuntunganya tidak juga memihak padanya. Berbagai penolakan pekerjaan bertubi-tubi menghampirinya hingga pada batas jenuhnya ,dia mulai putus asa dan menangis seharian.
                Malamnya, teman kampusku kaya raya yang bernama permata menghubungiku, katanya ayahnya membutuhkan seorang karyawan di Tokonya. Lumayanlah toko yang cukup besar yang menjual berbagai macam kue ulang tahun dan Ayah permata juga mempunyai pabrik kue sendiri. Akupun lansung memberitahukan berita baik ini pada ijah. Dia sangat senang sampai-sampai  memelukku.
                Hari ini cuaca sangat cerah, Pagi ini aku berangkat bersama ijah. Aku berangkat ke kampus dan ijah berangkat kerja di Toko ayah permata. Tak terasa sudah 5 bulan ijah bekerja di toko itu dan dia memutuskan untuk mencari kos. Alhamdulilah di surabaya masih ada kos yang bayarnya hanya 150.000 per bulan. Yah, setidaknya gaji ijah cukup untuk membiayai hidupnya sendiri. Walau tidak tinggal bersamaku lagi, dia selalu mampir ke kos ku kalau ada waktu. Dan dia sering cerita tentang bayu kepadaku. Bayu adalah orang yang  menyukaiku sekaligus teman chattingku. Dia anak yang hobi bermain basket dan orang tuanya cukup terpandang. Dan aku sudah pernah menemui orang tuanya bersama dengan ijah. Tetapi ijah sepertinya menyukai bayu dan apabila aku ingat dia hanya hidup sebatang kara dan jarang punya teman. Aku tak tega bila harus membunuh perasaannya pada bayu. Aku lebih baik mengalah dan menyimpan perasaanku ini dalam-dalam sehingga ijah tak akan pernah tahu isi hatiku yang sebenarnya. Apalagi hari ini tanggal 13, aku tidak mau ijah tahu kalau bayu berencana akan menembakku pada saat hari ulang tahunku , pasti dia akan semakin benci dengan tanggal 13. Dan aku tidak ingin menjadi orang pertama yang membunuh perasaannya, perasaan orang yang begitu lembut,masih polos dan tidak pernah jatuh cinta sebelumnya. Dan cinta pertamanya adalah tertuju pada bayu. Apakah aku tega membunuh perasaan orang yang baru pertama kali jatuh cinta ini? Apakah aku tega membunuh perasaan seorang anak yatim piatu ini ? Apakah aku tega membunuh perasaan orang yang selama ini ku kasihi? Walau aku juga suka bayu tapi aku harus rela melepasnya. Kupikir aku harus bicara pada bayu lebih dulu sebelum dia mengutarakan cinta padaku. Aku dapat berita bahwa dia akan mengutarakan hatinya padaku dari teman kampusku yang juga adalah sahabat bayu. Sebelum aku menyakiti hati sahabatku sendiri,aku cepat bergegas pergi kerumahnya bayu. Waktu itu pukul 5 sore, aku menemui bayu dirumahnya. Bayu tampak kelihatan senang aku berada di Beranda rumahya. Terlihat handuk bekas mandi yang masih dibawanya. Dia kelihatan terburu-buru ingin segera menemuiku. Aku terpaksa berbohong padanya bahwa aku telah bertunangan dengan orang lain. Bayu sempat tidak percaya dengan apa yang kukatakan dan akhirnya dia mau menerima keputusanku ini. Dan aku bercerita banyak tentang ijah bahwa ijah sangat mencintainya. Inilah semua yang aku katakan pada bayu dari apa yang dialami ijah pada masalalu sampai sekarang. Kupikir bayu juga tergugah hatinya. Dan bayu menyetujui rencanaku bahwa ia akan mengutarakan cintanya pada ijah pada tanggal 13 yaitu hari ulang tahunku. Bayu melakukan semua ini untukku, aku bangga padanya karena bayu mau melepas perasaannya padaku. Dan membuka hatinya buat sahabatku ijah yang jarang mendapatkan kasih sayang. Aku yakin ijah pasti sangat senang karena pada tanggal 13 akan ditembak oleh bayu dan dia tidak akan trauma lagi pada tanggal 13 bahwa angka 13 tidak selalu sial baginya justru akan membawa dia pada kebahagiaan cinta yang diinginkannya. Walaupun sakit , Aku melakukan semua ini karena ijah pernah bilang padaku kalau dia tidak bisa hidup tanpa bayu dan akan bunuh diri bila tidak bisa mendapatkan bayu. Aku tidak tahu dia serius atau tidak pada apa yang dibicarakannya. Tetapi aku menganggapnya serius karena cinta satu-satunya yang dimiliki dirinya adalah bayu. Aku takut apabila dia nekat.
Keesokan harinya setelah pulang dari kuliah tiba-tiba ada sebuah mobil mewah menghadang jalanku. Ternyata ayah bayu, Ayahnya berbicara panjang padaku bahwa dia setuju kalau aku yang berhubungan dengan bayu. Mungkin bayu sudah menceritakan semua pada ayahnya dan ayahnya menjanjikan padaku akan menyekolahkanku di perancis apabila aku mau jadi calon istri bayu dan kuliah di perancis bersama dengan bayu karena ayah bayu tahu kalau dari dulu aku sangat mengiginkan kuliah di perancis. Tetapi aku menolak untuk dicintai bayu dan menolak tawaran kuliah di perancis demi ijah. Mungkin rasa sayangku pada ijah melebihi rasa cintaku pada bayu.
Belakangan ini kudengar bayu tidak jadi kuliah di perancis dan dia sepertinya sudah membuka hatinya buat ijah bahkan bayu sudah mengabulkan permintaanku yaitu mengutarakan cintanya pada ijah saat  hari ulang tahunku. Sakit rasanya hatiku hancur melihat bayu dan ijah pergi berdua kencan. Tapi tak apa aku masih memiliki orang tua yang utuh dan saudara di rumah tapi ijah hanya memiliki bayu, laki-laki bertanggung jawab yang di inginkannya. Dan kau tahu kini aku dipusingkan pada ocehan mereka berdua yaitu bayu sering curhat padaku tentang ijah dan ijah pun sering curhat padaku tentang bayu. Sekarang hati bayu sudah benar-benar untuk ijah , sekarang aku dan ijah percaya bahwa angka 13 bukan hari sial. Nasib ijah begitu beruntung, dia menikah dengan bayu di tanggal 13 , ijah sudah berhasil menjadi seorang putri di hati bayu dan bayu pun menjadi raja di hati ijah sedangkan  aku tetaplah aku,  naina ………

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS